Penentuan Isolat Bakteri Asidogenik yang Mampu Menghasilkan Total Asam Tertinggi dari Limbah Cair Tahu

Andriani Sukma Witari, Irnia Nurika

Abstract


Abstrak

Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan bakteri asidogenik yang mampu memproduksi total asam tertinggi dari limbah cair tahu. Uji kemampuan asidogenik meggunakan Rancangan Acak Kelompok pola faktorial dengan menggunakan dua perlakuan yaitu persentase inokulum (5%, 10%, dan 15%) dan lama waktu inkubasi (24 jam, 48 jam, dan 72 jam). Parameter yang diukur meliputi kadar total asam tertitrasi, pH, kadar gula reduksi, dan total bakteri asidogenik. Hasil penelitian menunjukkan karakterisasi morfologi koloni isolat terpilih (isolat 1031) berwarna putih tulang, berbentuk bulat, permukaan timbul, dan tepiannnya rata dan karakterisasi morfologi sel isolat 1031 adalah Gram negatif dan berbentuk batang. Berdasarkan hasil karakterisasi biokimia, isolat 1031 memiliki probabilitas kedekatan dengan Hafnia alvei biogp 1 sebesar 94,53%. Persentase inokulum dan lama waktu inkubasi berpengaruh terhadap produksi total asam tertitrasi. Perlakuan terbaik adalah kombinasi perlakuan A3B1 (persentase inokulum 15% dan waktu inkubasi 24 jam), dengan nilai total asam tertitrasi 2,70%, nilai pH 6,33, kadar gula reduksi 0,07%, dan jumlah populasi bakteri asidogenik 1,1 x 108 CFU/ml.

Kata kunci: asidogenesis, bakteri asidogenik, limbah cair tahu, dan total asam teritrasi

Abstract

This research had an objective to find an acidogenic bacteria which was able to produce the highest organic acid from tofu wastewater. Test of acidogenic capabilty used Randomized Block Design arranged in factorial by using two treatments, inoculum percentage (5%, 10%, and 15%) and incubation time (24 hours, 48 hours, and 72 hours). Parameters measured were production of titration acidity total, pH, degree of sugar reduction, and acidogenic bacteria total. Result showed identification of colony morphology of selected isolate (isolat 1031) were bone-white, round shape, raised surface (elevation), flat edge and cell morphology were Gram-negative bacillusshaped. Based on the biochemical identification showed isolate 1031 was Hafnia alvei biogp 1 with a probability value of 94.53%. Inoculum percentage and incubation time had significant effect in production of titration acidity total. The best treatment combination was A3B1 (inoculum percentage of 15% and incubation time in 24 hours). A3B1 treatment produced titration acidity total 2,70%, pH 6,33, degree of sugar reduction 0,07%, and acidogenic bacteria total 1,1x108 CFU/ml.

Keywords: acidogenesis, acidogenic bacteria, titration acidity total, and tofu wastewater


Keywords


acidogenesis; acidogenic bacteria; titration acidity total; tofu wastewater

Full Text:

PDF

References


Afriani. (2010). Pengaruh Penggunaan Starter Bakteri Asam Laktat Lactobacillus plantarum dan Lactobacillus fermentum Terhadap Total Bakteri Asam Laktat, Kadar Asam dan Nilai pH Dadih Susu Sapi. Jurnal Ilmiah Ilmu-Ilmu Peternakan. 8(6): 279-285.

Aneja, K.R. (2003). Experiments in Microbiology, Plant Pathology and Biotechnology. New Delhi: New Age International.

Cappuccino, J.G dan Natalie S. (2013). Manual Laboratorium Mikrobiologi Edisi 8. Jakarta: Buku Kedokteran EGC.

Dworkin, M., Stanley F., Eugene R., Karl H.S., and Erko S. (2006). The Prokaryotes, Third Edition, A Handbook on the Biology of Bacteria: Proteobacteria: Gamma Subclass. New York: Springer.

Effendi, H. (2003). Telaah Kualitas Air Bagi Pengelolaan Sumber Daya dan Lingkungan Perairan. Yogyakarta: Kanisius.

Greenwood, D., Mike B., Richard S., and Will I. (2012). Medical Microbiology, 18th edition. British: Churchill Livingstone.

Hidayat, N., Masdiana C. P., dan Sri S. (2006). Mikrobiologi Industri. Yogyakarta: ANDI OFFSET.

Legowo, A.M., Kusrahayu, dan Sri M. (2009). Ilmu dan Teknologi Susu. Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro.

Mara, D. and Nigel H. (2003). The Handbook of Water and Wastewater Microbiology. California: Academy Press.

McDonald, P., Nancy H., dan Shirley H. (1991). The Biochemistry of Silage, 1st Edition. London: Chalcombe Publications.

McMillan, J.A., Ralph D.F., Catherine D.D., and M. Douglas Jones. (2006). Oski’s Pediaatrics, Pronciple and Practice. Philadelphia: Lippincott Williams & Wilkins.

Nisa, F.C., Joni K., dan Ruth C. (2008). Viabilitas dan Deteksi Subletal Bakteri Probiotik Pada Susu Kedelai Fermentasi Instan Metode Pengeringan Beku (Kajian Jenis Isolat dan Konsentrasi Sukrosa Sebagai Krioprotektan). Jurnal Teknologi Pertanian. 9(1): 40-51.

Oey, K.N. (1992). Daftar Analisis Bahan Makanan. Jakarta: UI Press.

Pastra, D.A., Melki, dan Heron S. (2011). Penapisan Bakteri yang Bersimbiosis dengan Spons Jenis Aplysina sp. Sebagai Penghasil Antibakteri dari Perairan Pulau Tegal Lampung. Maspari Journal. 4(1): 77-82.

Priliani, A. (2008). Karakterisasi Fisiologi dan Identifikasi Molekuler Isolat-Isolat Bacillus sp. Penghasil Bakteriosin Asal Tambak Udang. Skrispi. Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam. Institut Pertanian Bogor. Bogor.

Raihana, N. (2011). Profil Kultur dan Uji Sensitivitas Bakteri Aerob dari Infeksi Luka Operasi Laparatomi di Bangsal Bedah RSUP Dr. M. Djamil Padang. Tesis. Program Pascasarjana. Universitas Andalas. Padang.

Ranggana, S. (1997). Manual of Analysis of Fruit and Vegetables Product. New Delhi: Tata McGraw Hill.

Ratnani, R.D. (2011). Kecepatan Penyerapan Zat Organik Pada Limbah Cair Industri Tahu Dengan Lumpur Aktif. Jurnal Momentum. 7(2): 18-24.

Rodriguez, L.A., C.S. Gallardo, F. Acosta, T.P. Nieto, B. Acosta and F. Real. (1998). Hafnia alvei as an Opportunistic Pathogen Causing Mortality in Brown Trout, Salmo trutta L. Journal of Fish Diseases. 21(5): 365-370.

Schaechter, Moselio. (2009). Encyclopedia of Microbiology, Third Edition. California: Academy Press.

Steel, R.G. dan J.H. Torrie. (1993). Prinsip dan Prosedur Statistika (Pendekatan Biometrik). Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.

Sudarmadji, S. (1997). Prosedur Analisa untuk Bahan Makanan dan Pertanian, Edisi 4. Yogyakarta: Liberty.

Tuhu, A.R. dan Hanry S.W. (2010). Pengolahan Air Limbah Tahu dengan Menggunakan Teknologi Plasma. Jurnal Ilmiah Teknik Lingkungan. 2(2): 19-28.

Waluyo, L. (2010). Teknik dan Metode Dasar Dalam Mikrobiologi. Malang: UMM Press.

Yuwono, T. (2007). Biologi Molekular. Jakarta: Erlangga.

Zieminski, K. and Frac, M. (2012). Methane Fermentation Process as Anaerobic Digestion of Biomass: Transformations, Stages and Micro-Organisms. African Journal of Biotechnology. 11(18): 4127-4139.

Zimbro, M.J., David A.P., Sharon M.M., George E.W., and Julie A.J. (2009). DifcoTM & BBLTM Manual: Manual of Microbiological Culture Media, Second Edition. Maryland: Becton, Dickinson and Company.




https://doi.org/10.21776/ub.industria.2016.005.01.2

Refbacks

  • There are currently no refbacks.