Analisis Kelayakan Pendirian Usaha Pengolahan Tempurung Kelapa di Kecamatan Pengabuan, Kabupaten Tanjung Jabung Barat, Provinsi Jambi
Abstract
Abstrak
Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis kelayakan rencana pendirian usaha pengolahan tempurung kelapa menjadi asap cair dan briket di Kecamatan Pengabuan, Kabupaten Tanjung Jabung Barat, Provinsi Jambi Jambi yang dilihat dari aspek teknis, pasar, dan finansial. Ketersediaan bahan baku tempurung kelapa sebesar 1.500 ton/tahun. Jika satu kali produksi memerlukan 6,25 ton tempurung kelapa, maka dapat menghasilkan 3.750 liter asap cair, dan 1.912 kg briket. Lokasi yang dipilih untuk usaha ini adalah Desa Parit Pudin dengan tata letak pabrik menggunakan tipe produk. Harga jual untuk asap cair yaitu Rp22.000/liter dan briket yaitu Rp12.196/kg. Target pasar untuk asap cair grade 3 adalah industri pengolahan lateks, sedangkan target pasar untuk briket adalah negara yang mempunyai 4 musim. Kelayakan aspek finansial meliputi NPV lebih besar dari nol yaitu Rp38.511.979.874, IRR lebih besar dari MARR 7% yaitu 85,38%, payback period selama 1,48 tahun, dan net B/C yaitu 2,43. Keseluruhan kriteria kelayakan secara teknis, pasar dan finansial didapatkan bahwa usaha asap cair dan briket dari tempurung kelapa layak didirikan.
Kata Kunci: analisis kelayakan, asap cair, briket, tempurung kelapa
Abstract
The purpose of this study was to analyze the feasibility (technical, market, and financial aspects) of the establishment of coconut shell processing business in Pengabuan District, Tanjung Jabung Barat Regency, Jambi Province. Research shows that the availability of coconut shell raw materials of 1,500 tons/year with the needs of 6.25 tons per coconut shell production can produce 3,750 liters of liquid smoke, and 1,912 kg of briquettes. The location chosen for this business is Parit Pudin Village, and the factory layout uses the product type. The selling price for liquid smoke is IDR 22,000 / liter, and briquette is IDR 12,196 / kg. The market target for grade 3 liquid smoke is the latex processing industry. Meanwhile, the market target of briquette are countries that have four seasons. The feasibility of financial aspects is NPV greater than zero, which is Rp38,511,979,874. The IRR is higher than MARR 7%, which is 85.38%. The payback period is 1.48 years, and net B / C is 2.43. Based on the overall technical, market, and financial feasibility criteria, liquid smoke business, and coconut shell briquettes are feasible to be established.
Keywords: briquette, coconut shell, feasibility analisys, liquid smoke
Keywords
Full Text:
PDFReferences
Andayani, R., Wijana, S., & Mulyadi, A. F. (2014). Analisis kelayakan teknis dan finansial pendirian unit pengolahan limbah tempurung kelapa (asap cair dan karbon aktif). Industria: Jurnal Teknologi Dan Manajemen Agroindustri, 3(3), 119–126.
Badan Pusat Statistik Kabupaten Tanjung Jabung Barat. (2017). Kecamatan Pengabuan Dalam Angka 2017. Teluk Nilau: Badan Pusat Statistik Kabupaten Tanjung Jabung Barat.
Badan Pusat Statistik Provinsi Jambi. (2018). Provinsi Jambi Dalam Angka 2018. Jambi: Badan Pusat Statistik Provinsi Jambi.
Budijanto, S., Hasbullah, R., Prabawati, S., Setyadjit, Sukarno, & Zuraida, I. (2008). Identifikasi dan uji keamanan asap cair tempurung kelapa untuk produk pangan. Jurnal Penelitian Pascapanen Pertanian, 5(1), 32–40.
Haryanto, T., & Suheryanto, D. (2004). Pemisahan sabut kelapa menjadi serat kelapa dengan alat pengolah (defibring machine) untuk usaha kecil. In Seminar Rekayasa Kimia dan Proses. Semarang: Jurusan Teknik Kimia Fakultas Teknik Universitas Diponegoro.
Kotler, P. (2002). Manajemen Pemasaran (Milenium). Jakarta: Prenhallindo.
Lestari, L., Aripin, Yanti, Zainudin, Sukmawati, & Marliani. (2010). Analisis kualitas briket arang tongkol jagung yang menggunakan bahan perekat sagu dan kanji. Jurnal Aplikasi Fisika, 6(2), 93–96.
Maryono, Sudding, & Rahmawati. (2013). Pembuatan dan analisis mutu briket arang tempurung kelapa ditinjau dari kadar kanji. Chemica: Jurnal Ilmiah Kimia Dan Pendidikan Kimia, 14(1), 74–83.
Muammar, Edison, & Fathoni, Z. (2014). Analisis komparasi pendapatan usaha tani karet rakyat menggunakan bahan pembeku deorub dan non deorub di Kecamatan Jambi Luar Kota Kabupaten Muaro Jambi. Jurnal Ilmiah Sosio-Ekonomika Bisnis, 17(1), 111–122. https://doi.org/10.22437/jiseb.v17i1.2798
Nurmalina, R., Sarianti, T., & Karyadi, A. (2010). Studi Kelayakan Bisnis. Bogor: Butt Design & Printing.
Pujawan, I. N. (2003). Ekonomi Teknik (Ed Pertama). Surabaya: Guna Widya.
Putra, M. M. C. (2015). Perencanaan Bisnis Asap Cair Tempurung Kelapa Melalui Pendekatan Wirakoperasi di Kabupaten Bogor. Skripsi. Departemen Agribisnis. Fakultas Ekonomi dan Manajemen. Institut Pertanian Bogor. Bogor.
Putri, R. E., & Diana. (2015). Karakterisasi asap cair dari tempurung kelapa sebagai pengganti pengasapan tradisional pada ikan bilih (Mystacoleuseus padangensis). Agrica Ekstensia, 9(2), 9–12.
Tedjaputra, N., Solichin, M., & Anwar, A. (2007). Penggunaan asap cair deorub dalam pengolahan RSS. Jurnal Penelitian Karet, 25(1), 83–94.
https://doi.org/10.21776/ub.industria.2019.008.02.7
Refbacks
- There are currently no refbacks.