Manajemen Risiko Rantai Pasok Agroindustri Gula Merah Tebu di Kabupaten Agam, Provinsi Sumatera Barat

Sandra Melly, Rika Ampuh Hadiguna, Santosa Santosa, Nofialdi Nofialdi

Abstract


Abstrak

Agroindustri gula merah tebu merupakan agroindustri yang mengolah tebu hasil perkebunan rakyat menjadi gula merah (Saka). Pasokan bahan baku dan pengolahannya yang masih tradisional menimbulkan berbagai masalah dalam pengembangannya termasuk risiko rantai pasoknya. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi sumber dan faktor risiko serta melakukan evaluasi dan pengendalian risiko yang dianalisis menggunakan ANP (Analytical Network Process) serta wawancara mendalam dengan pakar. Hasil penelitian menunjukkan bahwa produksi (24,42%) merupakan sumber risiko utama dan diikuti risiko pemasaran (20,19%), risiko sumber daya manusia (18,75%), risiko finansial (18,37%) dan risiko kelembagaan (18,27%). Penilaian terhadap prioritas jenis risiko yang potensial terjadi adalah risiko kualitas produk, fluktuasi harga dan kebijakan pemerintah. Faktor OKP (Operational Key Process) menjadi prioritas utama dalam manajemen rantai pasok Saka dengan lebih ditekankan pada perbaikan manajemen produksi (41,17%). Alternatif utama dalam pengendalian risiko yang akan dilakukan adalah dengan cara melemahkan risiko (42,21%). Hal ini dapat dilakukan dengan perbaikan kualitas bahan baku dan teknologi pengolahan Saka serta dukungan pemerintah termasuk dalam menjaga stabilitas harga Saka.

Kata kunci: analytical network process, gula merah tebu, manajemen risiko, rantai pasok

 

Abstract

Brown Sugar cane agroindustry is agroindustry that traditionally processes sugar cane supplied by farmers into brown sugar (Saka). This condition creates various problems in its development, including its supply chain risk. This study aims to identify sources and risk factors as well as evaluate and control risks analyzed using ANP (Analytical Network Process)and in-depth interviews with experts. The results showed that production (24,42%) was the main risk and was followed by marketing risk (20,19%), human resources risk (18,75%), financial risk (18,37%) and institutional risk (18,27%). An assessment of the potential types of risks is the risk of product quality, price fluctuations, and government policies. OKP (Operational Key Process) factor is a top priority in Saka supply chain management with more emphasis on improving production management (41.17%). The main alternative in risk control will be carried out by weakening the risk (42.21%). This will be done by improving the quality of raw materials, improving the manufacture technology of Saka, and government support, including to keep the stability of Saka's prices.

Keywords: analytical network process, brown sugarcane, risk management, supply chain


Keywords


analytical network process; gula merah tebu; manajemen risiko; rantai pasok; brown sugarcane; risk management; supply chain

Full Text:

PDF

References


Aini, H., Syamsun, M., & Setiawan, A. (2014). Risiko rantai pasok kakao di Indonesia dengan metode analytic network process dan failure mode effect analysis terintegrasi. Jurnal Manajemen & Agribisnis, 11(3), 209–219.

Ayesha, I., Yurnalis, & Mukhnizar. (2016). Perilaku pengrajin gula merah tebu tradisional di Nagari Bukik Batabuah, Kecamatan Canduang, Kabupaten Agam. Jurnal Pembangunan Nagari, 1(2), 89–102.

Badariah, N., Surjasa, D., & Trinugraha, Y. (2012). Analisa supply chain risk management berdasarkan metode failure mode and effects analysis (fmea). Jurnal Teknik Industri, 2(2), 110–118.

Baka, W. K., Rianse, U., Sidu, D., Widayati, W., Cahyono, E., Abdullah, W. G., … Baka, L. R. (2016). Customer behaviour model of brown sugar commodity. International Journal of Business Innovation and Research, 11(3), 444–460. https://doi.org/10.1504/IJBIR.2016.078895

Boutlis, C. S., Gowda, D. C., Naik, R. S., Maguire, G. P., Mgone, C. S., Bockarie, M. J., … Anstey, N. M. (2002). Antibodies to Plasmodium falciparum Glycosylphosphatidylinositols: Inverse association with tolerance of Parasitemia in Papua New Guinean children and adults. Infection and Immunity, 70(9), 5052–5057. https://doi.org/10.1128/IAI.70.9.5052-5057.2002

BPS Provinsi Sumatera Barat. (2015). Sumatera Barat Dalam Angka. Padang: BPS Provinsi Sumatera Barat.

BPS Provinsi Sumatera Barat. (2017). Provinsi Sumatera Barat Dalam Angka. Padang: BPS Provinsi Sumatera Barat.

Ernita, Y., Guna, R. A. H., Santosa, S., & Nofialdi, N. (2018). Supply chain risk management of the small-scale industry in West Sumatera. Jurnal Manajemen Dan Agribisnis, 15(1), 61–72. https://doi.org/10.17358/jma.15.1.61

Fanani, A., Anggraeni, L., & Syaukat, Y. (2015). Pengaruh kemitraan terhadap risiko usaha tani tembakau di Kabupaten Bojonegoro Provinsi Jawa Timur. Jurnal Manajemen Dan Agribisnis, 12(3), 194–203. https://doi.org/10.17358/JMA.12.3.194

Hadiguna, R. A. (2015). Manajemen Risiko Rantai Pasokan : Pergeseran Orientasi Bersaing dalam Perspektif Sistem.

Hadiguna, R. A. (2016). Manajemen Rantai pasok Agroindustri : Pendekatan Berkelanjutan untuk Pengukuran Kinerja dan Penilaian Risiko. Padang: Andalas University Press.

Hariyadi, P. (2015). Keamanan Pangan: Tantangan Ganda bagi Indonesia. SNI Valuasi, (9(2)), 1–9.

Irawan, J. P., Santoso, I., & Mustaniroh, S. A. (2017). Model analisis dan strategi mitigasi risiko produksi keripik tempe. Industria: Jurnal Teknologi Dan Manajemen Agroindustri, 6(2), 88–96. https://doi.org/10.21776/ub.industria.2017.006.02.5

Jaya, R., Machfud, Raharja, S., & Marimin. (2014). Analisis dan mitigasi risiko rantai pasok kopi gayo berkelanjutan dengan pendekatan fuzzy. Jurnal Teknologi Industri Pertanian, 24(1), 61–71.

Kuspratomo, A. D., Burhan, & Fakhry, M. (2012). Pengaruh varietas tebu, potongan dan penundaan giling terhadap kualitas nira tebu. Agrointek : Jurnal Teknologi Industri Pertanian, 6(2), 123–132.

Melly, S., & Nofialdi. (2015). Analisa sosioekonomi penerapan pengumpanan tebu dalam pengembangan agroindustri gula merah tebu di Lawang. Jurnal Teknologi Pertanian Andalas, 19(1), 59–64.

Muhlisin, A., Hendrawan, Y., & Yulianingsih, R. (2015). Uji performansi dan keseimbangan massa evaporator vakum double jacket tipe water jet dalam proses pengolahan gula merah tebu (Saccharum officinarum L). Jurnal Keteknikan Pertanian Tropis Dan Biosistem, 3(1), 24–36.

Risqiyah, I. A., & Santoso, I. (2017). Risiko rantai pasok agroindustri salak menggunakan fuzzy fmea. Jurnal Manajemen Dan Agribisnis, 14(1), 1–11. https://doi.org/10.17358/jma.14.1.1

Saaty, T. L. (2005). Theory and Applications of the Analytic Network Process: Decision Making with Benefits, Opportunities, Costs, and Risks. Pittsburgh: RWS Publications.

Saaty, T. L. (2013). The modern science of multicriteria decision making and its practical applications: The AHP/ANP approach. Operations Research, 61(5), 1101–1118. https://doi.org/10.1287/opre.2013.1197

Septiani, W., & Djatna, T. (2015). Rancangan model performansi risiko rantai pasok agroindustri susu dengan menggunakan pendekatan logika fuzzy. Jurnal Agritech, 35(1), 88–97. https://doi.org/10.22146/agritech.9423

Sijabat, A. N., Syamsun, M., & Setiawan, A. (2012). Manajemen Risiko Rantai Pasokan Sayuran Edamame yang Diintroduksi oleh PT Saung Mirwan. Skripsi. Departemen Manajemen. Fakultas Ekonomi dan Manajemen. Institut Pertanian Bogor. Bogor.

Simanjuntak, S. J. (2013). Analisis Manajemen Risiko Rantai Pasok Buah Manggis dengan Metode Analytic Network Process di PT Agung Mustika Selaras, Jawa Barat. Tesis. Program Studi Ilmu Manajemen. Institut Pertanian Bogor. Bogor.

Sukardi. (2010). Gula merah tebu : Peluang meningkatkan kesejahteraan masyarakat mellaui pengembangan agroindustri pedesaan. Jurnal Pangan, 19(4), 317–330.

Udayana, I. G. B., Eriyatno, Hambali, E., & Fauzi, A. M. (2010). Pengembangan model kelembagaan sebagai solusi kelapa sawit. Jurnal Agritek, 11(2), 10–20.




https://doi.org/10.21776/ub.industria.2019.008.02.6

Refbacks

  • There are currently no refbacks.