ANALISIS KELAYAKAN TEKNIS DAN FINANSIAL PENDIRIAN UNIT PENGOLAHAN LIMBAH TEMPURUNG KELAPA (ASAP CAIR DAN KARBON AKTIF)

Reni Andayani, Susinggih Wijana, Arie Febrianto Mulyadi

Abstract


Abstrak

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kelayakan teknis dan finansial dari produksi asap cair dan karbon aktif tempurung kelapa. Bahan dasar yang digunakan adalah tempurung kelapa. Asap Cair memiliki banyak manfaat untuk mengawetkan bahan makanan. Selain itu digunakan sebagai koagulan lateks dan juga pada kayu yang diolesi asap cair mempunyai ketahanan terhadap serangan rayap. Karbon aktif banyak digunakan pada industri pengolahan air minum, industri gula, industri obat-obatan dan masih banyak sekali penggunaan karbon aktif di industri-industri lainnya. Pada umumnya karbon aktif digunakan sebagai adsorben. Hasil penelitian diperoleh kelayakan dari aspek teknis meliputi letak geografis industri yaitu di Sulawesi Utara khususnya kabupaten Minahasa Selatan, potensi bahan baku yang memadai, kadar fenol asap cair 1720 mg/L, rendemen asap cair 1,21% dan pH asap cair 4. Perlakuan aktivasi H3PO4 pada karbon aktif kadar air 3,39 %, daya serap terhadap iodine 1.196,05 mg/g, rendemen 26,67 %, kapasitas produksi sebesar 1,5 ton/hari yang dapat terpenuhi dan pemilihan teknologi yang sesuai. Kelayakan dari aspek finansial meliputi produk karbon aktif tempurung kelapa diperoleh HPP Rp 191.502/unit, harga jual Rp 268.103/unit, BEP 871 unit atau senilai Rp 233.436.408, dan untuk produk asap cair diperoleh HPP Rp 63.834/unit, harga jual Rp 89.368/botol, BEP 2.613 unit atau senilai Rp 233.436.408,sedangkan Net B/C, payback period, NPV,IRR karbon aktif dan asap cair adalah Net B/C 3,51, payback period 1 tahun 7 bulan 25 hari, NPV sebesar Rp 2.530.131.712, IRR sebesar 90,98%.

Kata kunci: Analisa Kelayakan, Asap Cair, Karbon Aktif, Tempurung Kelapa

Abstract

This research aims to know the financial and technical feasibility of the production of liquid smoke coconut shell and activated carbon. Liquid smoke has many benefits, among others, can be used to preserve foodstuffs. In addition it is used as a coagulant and also latex on wood that smeared the liquid smoke has a a termite attack resistance. Activated carbon has many uses in water processing industry, sugar industry, medicine industry and the other industry. Generally, activated carbon is used as adsorbant. The research results obtained the feasibility of technical aspects include the geographic location of industries in North sulawesi, adequate raw materials potential, concentration of phenol liquid smoke 1720 mg/l, yield liquid smoke 1.21% and the pH of the liquid smoke 4. H3PO4 activation in activated carbon has 3,39% moisture content, 1.196,05 mg/g Iodine adsorption capacity, 26,67% yield, annual production capacity of 1,5 tons/day, which can be met and the appropriate technology selection. While the financial aspects of feasibility for the production of activated carbon obtained production basic price Rp 191.502/units, the selling price of Rp. 268.103//units, break even point 871 units or Rp. 233.436.408 and for the production of liquid smoke obtained the cost of production Rp. 63.834/ units, the selling price of Rp. 89.368/ bottle, break even point 2.613 units or worth Rp. 233.436.408, While benefit / costæ, payback period, net present value and internal rate of return activated carbon and liquid smoke : benefit / costæ 3,51, Payback Period 1 Years 7 Month 25 Days, Net Present Value Rp 2.530.131.712 And Internal Rate Of Return 90,98%.

Keywords: Activated Carbon, Coconut Shell, Feasibility Study, Liquid Smoke.


Keywords


analisa kelayakan; asap cair; karbon aktif; tempurung kelapa

Full Text:

PDF

References


Anonymous. (2011). Statistik Perkebunan Indonesia 2009-2010: Kelapa. Direktorat Jendral Bina Produksi Perkebunan. Jakarta.

Amperawati, S., P. Darmadji, dan U. Santoso. (2012). Daya Hambat Asap Cair Tempurung Kelapa Terhadap Pertumbuhan Jamur Pada Kopra Selama Penjemuran dan Kualitas Minyak Yang Dihasilkan. Agritech 32 (2): 191

Budiono, A.,Suhartana dan Gunawan. (2006). Pengaruh Aktivasi Arang Tempurung Kelapa Dengan Asam Sulfat Dan Asam Fosfat Untuk Adsopsi Fenol. Jurusan kimia. Universitas Diponegoro. Semarang.

Darmadji, P. (2006). Proses Pemurnian Asap Cair dan Simulasi Akumulasi Kadar Benzopyrene Pada Proses Perendaman Ikan. Majalah Ilmu dan Teknologi Pertanian 26 (2).

Darmawan, Petrus. (2002). Pembuatan dan Karakterisasi Karbon Aktif dari Kulit Ubi Kayu. Jurnal Kimia dan Teknologi. ISSN 0216-163X

Departemen Pertanian. (2007). Prospek dan Arah Pengembangan Agribisnis Kelapa. Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian. Hal: 1-22.

Haji, A.G. (2007). Karakteristik Asap Cair Hasil Pirolisis Sampah Organik Padat. Jurnal Teknologi Industri Pertanian 16 (3): 111-118.

Masella, C.P. (2011). Analisa Kelayakan Teknis dan Finansial Produksi Karbon Aktif Granula Tempurung Kelapa. Skripsi. Fakultas Teknologi Pertanian. Universitas Brawijaya. Malang.

Pari, G dan Sailah, I. (2001). Pembuatan Arang Aktif dari Sabut Kelapa Sawit dengan Bahan Pengaktif NH4HCO3 dan (NH4)2CO3 Dosis Rendah. Buletin Penelitian Hasil Hutan 19 (4): 231-244.

Pujawan, I.N. (2004). Ekonomi Teknik. Penerbit Guna Widya. Surabaya.

Pujiarti, R dan Sutapa, Gentur. (2005). Mutu Arang Aktif dari Limbah Kayu Mahoni (Swietenia Macrophylla King) sebagai Bahan Penjernih Air. Jurnal Ilmu dan Teknologi Kayu Tropis 3(2).

Sembiring, M.T dan T.S Sinaga. (2003). Karbon aktif (Pengenalan dan Proses Pembuatannya). Jurusan Teknik Industri Fakultas Teknik. Universitas Sumatra Utara. Medan.

Syah, A.M.M. (2007). Perancangan Alat Pemroses Tempurung Kelapa Untuk Menghasilkan Liquid Smoke Sebagai Alternatif Pengganti Formalin. Skripsi. Jurusan Teknik Mesin Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah Malang. Malang.

Umar, H. (2009). Studi Kelayakan bisnis Edisi 3. PT. Gramedia Pustaka Utama. Jakarta


Refbacks

  • There are currently no refbacks.