Strategi Pengembangan Usaha Cokelat Menggunakan Quantitative Strategic Planning Matrix (QSPM) dan Multi Attribute Utility Theory (MAUT) di Kampung Coklat, Blitar

Usman Effendi, Retno Astuti, Diana Candra Melati

Abstract


Abstrak

Tujuan penelitian ini adalah mengetahui faktor yang paling mempengaruhi usaha cokelat, mengetahui posisi usaha cokelat, mengetahui alternatif strategi yang tepat untuk pengembangan usaha cokelat, serta menentukan prioritas strategi. Analisis Strength, Weakness, Opportunity, dan Threat (SWOT) dilakukan untuk merumuskan alternatif strategi yang terintegrasi. Metode QSPM kemudian digunakan untuk mengevaluasi strategi tersebut, sedangkan metode MAUT untuk pengambilan keputusan berdasar nilai utilitas atribut. Hasil penelitian menunjukkan bahwa faktor internal yang paling berpengaruh dari segi kekuatan dan kelemahan secara berturut turut adalah menyediakan berbagai macam olahan cokelat (0,42) dan kurangnya perluasan pasar (0,09). Faktor eksternal yang paling berpengaruh dari segi peluang dan ancaman secara berturut-turut adalah perubahan gaya hidup masyarakat (0,52) dan munculnya usaha dengan produk sejenis (0,21). Matriks Internal dan Eksternal (IE) menunjukkan posisi usaha cokelat ini pada sel V dengan nilai total Internal Factors Evaluation (IFE ) dan External Factore Evaluation (EFE) berturut-turut 2,64 dan 2,54 yang berarti usaha ini harus melakukan strategi hold and maintain. Berdasarkan analisis SWOT, terdapat 9 buah strategi alternatif yang terbentuk. Berdasarkan QSPM dan MAUT, prioritas strategi yang dapat diterapkan adalah meningkatkan promosi produk dengan iklan, mengikuti event-event tertentu, dan membuka galeri baru (ST5) serta meningkatkan penjualan dengan pengembangan varian produk cokelat dan memaksimalkan fasilitas pendukung (ST2).

Kata kunci: cokelat, MAUT, pengembangan usaha, QSPM, SWOT


Abstract

This research aimed to know the factors that most influence the chocolate business, the position of the chocolate business, the right alternative strategies for business development, and to determine strategic priorities. SWOT Analysis was carried out to formulate an integrated strategy alternatives. QSPM method was used for evaluating the strategy, while MAUT was used for decision-making based on utility value attributes that should be taken into account. The results showed that the most influential of internal factors in terms of strength and weakness were offering a wide variety of chocolate (0.42) and the lack of market expansion (0.09). The most influential of external factors in terms of the opportunity and threat were the changing of people's lifestyles (0.52) and the emergence of similar products businesses (0.21). IE matrix indicated that the position of the chocolate business was at the V cells with a total value of IFE and EFE respectively 2.64 and 2.54.  It means the business must be run on hold and maintain strategies. There were 9 alternatives of strategies based on the SWOT analysis. The priority strategies to be applied were increasing the product promotion by advertising (ST5) and increasing the sales by developing chocolate product variant (ST2).

Keywords: business development, chocolate, MAUT, QSPM, SWOT



Keywords


business development, chocolate, MAUT, QSPM, SWOT

Full Text:

PDF

References


Butler, J., Morrice, D.J., Mullarkey, P.W. (2001). A Multiple Attribute Utility Theory Approach to Ranking and Selection. Management Science. 47(6): 800–816.

David, F R. (2004). Manajemen Strategis Konsep. Jakarta: PT Prenhalindo.

Dipta, I. W. (2008). Strategi Penguatan Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) Melalui Kerjasama Kemitraan Pola CSR. Infokop. 16(30):62-75.

Dwiastuti, I. (2008). Analisis Manajemen Strategi Industri Alternatif (Studi Kasus Biofuel). Jurnal Ekonomi dan Pembangunan. 16(1):23-33.

Gammahendra. (2014). Pengaruh Struktur Organisasi terhadap Efektivitas Organisasi. Jurnal Administrasi Bisnis. 7(2):1-10.

Ginting, E. (2005). Pengambilan Keputusan Ditinjau dari Gaya Hidup Value Minded. Jurnal Psikologi. 1(1):3-30.

Hasibuan, A. M., Nurmalina, R. dan Wahyudi, A. (2012). Analisis Kebijakan Pengembangan Industri Hilir Kakao (Suatu Pendekatan Sistem Dinamis). Informatika Pertanian. 21(2): 59–70.

Heriyono. (2012). Peran Koperasi dalam Pengembangan Perekonomian Rakyat. Jurnal Ekonomi. 1(1):40-51.

Kismadi, G. (2007). Manajemen Stratejik. Jakarta: Grasindo.

Liu, Y. (2004). Multi-Attribute Utility Theory (MAUT). Department of Biomedical, Industrial and Human Factors Engineering. USA: Wright State University.

Murti, B. (2011). Validitas dan Reliabilitas Pengukuran. Semarang: UNS.

Pohan, A. (2010). Be A Smart Leader Rahasia di Balik Keputusan CEO dan Manager Hebat. Yogyakarta: Pustaka Grahatama.

Pusat Data dan Informasi Pertanian (PusDatIn). (2014). Outlook Komoditas Pertanian: Perkebunan Tanaman Kakao. Jakarta: Kementerian Pertanian.

Puspitasari, N., Rumita, R., dan Pratama, G.Y. (2013). Pemilihan Strategi Bisnis dengan Menggunakan QSPM (Quantitative Strategic Planning Matrix) dan Model MAUT (Multi Attribute Utility Theory) (Studi Kasus Pada Sentra Industri Gerabah Kasongan, Bantul, Yogyakarta). Jurnal Teknik Industri. 8(3):171-180.

Rangkuti, F. (2006). Analisis SWOT Teknik Membedah Kasus Bisnis. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.

Rini, E. (2013). Peran Pengembangan Produk Dalam Meningkatkan Penjualan. Jurnal Ekonomi. 16(1): 30-38

Robinson, R. (2008). Manajemen Strategis, Formulasi, Implementasi dan Pengendalian. Jakarta: Salemba Empat.

Shojaei, M., Taheri, N.S., dan Mighani, M.A. (2010). Strategic Planning For Food Industry Equipment Manufacturing Factory, Using SWOT Analisys, QSPM, and MAUT Models. Journal of Management Research. 1(1):759-770.

Tzeng, G. (2011). Multiple Attribute Decision Making. New York: CRC Press.

Umar, H. (2005). Riset Pemasaran dan Perilaku Konsumen. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.




https://doi.org/10.21776/ub.industria.2017.006.01.5

Refbacks

  • There are currently no refbacks.