KARAKTERISASI LIMBAH INDUSTRI TAPE SEBAGAI BAHAN BAKU PEMBUATAN BIOPELLET

Andrew Setiawan Rusdianto, Miftahul Choiron, Noer Novijanto

Abstract


Abstrak

Program konversi penggunaan bahan bakar rumah tangga dari minyak tanah ke bahan bakar gas membuat ketergantungan akan bahan bakar gas menjadi tinggi. Tidak stabilnya pengiriman gas ke daerah mengakibatkan banyak masyarakat di pedesaan yang beralih kembali pada pengunaan kayu bakar sebagai bahan bakar sehingga dapat mengancam kelestarian hutan. Fenomena ketergantungan akan satu jenis bahan bakar oleh masyarakat menimbulkan kebutuhan akan perlunya sumber bahan bakar alternatif selain gas. Sumber bahan bakar alternatif yang potensial untuk dikembangkan adalah biopellet yang berbahan bakulimbah agroindustri ubi kayu seperti kulit ubi kayu. Penelitian ini diarahkan untuk mengolah kulit ubi kayu menjadi biopellet untuk bahan bakar di pedesaan sehingga dapat menggantikan penggunaan kayu bakar. Penelitian ini mempunyai tujuan antara lain mengetahui sifat fisikokimia dari kulit ubi kayu sebagai bahan baku pembuatan biopellet. Komposisi limbah industry tape antara lain kulit ubi kayu dan bonggol dengan persentase masing-masing komponen antara lain 60,9% dan 39,3%. Jika kulit ubi kayu difraksinasi, maka kulit kayu terdiri dari dua komponen yaitu kulit putih dan kulit coklat dengan persentase sebesar 83,7% dan 14,2%.Limbah industri tape berpotensi untuk digunakan sebagai bahan baku pembuatan biopellet karena nilai kalor yang cukup tinggi yaitu berkisar 15715.19 J/g dengan rendemen kulit kering 10,78% dari limbah yang muncul.

Kata Kunci: kulit ubi kayu, bahan baku, biopellet, analisa sifat fisikokimia

Abstract

Fuel reimbursement program from kerosene to gas fuel would make gas fuel dependencies high. Unstable gas deliveries to the remote areas resulting in many rural communities are switching back to use of firewood as fuel that can threaten the sustainability of the forest. Cassava industry produced cassava peel as by product that potential to develop as raw material of alternative fuel (bio-pellet). This research is directed to process cassava peel into bio-pellet that can replace the use of firewood. This study has the objective, determine the physicochemical properties of the cassava peel as raw material for making bio-pellet. The research results are the composition of industrial tape waste such as cassava peel and tubers with the percentage of each component among others, 60.9% and39.3%. Fractionation of cassava peel, the bark consists of two components, namely white and brown with a percentage of 83.7% and 14.2%. By product of tape industrial has the potential to be used as raw material for the manufacture of bio-pellet because calorific value that ranges 15715.19J/g with a dried cassava peel yield of10.78%.

Keywords: cassava peel, raw materials, bio-pellet, analysis of physicochemical properties


Keywords


kulit ubi kayu; bahan baku; biopellet; analisa sifat fisikokimia

Full Text:

PDF

References


Agustina, S.E. 2007. Prospek Pengembangan dan Bisnis Bio-Diesel sebagai Energi Altenatif.Makalah pada Workshop Bio-Diesel. B2TE-BPPT. Jakarta.

Agustina, S.E. dan Mawarti, E. 2009.Modifikasi Desain dan Uji Unjuk Kerja Mesin Pengempa Briket Mekanis Tipe Kempa Ulir (Screw Pressing). Makalah pada Seminar Nasional Biofuel. Bogor.

Ali A. dan Restuhasi, F. 2010.Optimasi Pembuatan Biopellets dari Bungkil Picung (Pangium edule Reinw) dengan Penambahan Solar dan Perekat Tapioka.SAGU, 9: 1 – 7.

ASTM [Annual Book of ASTM Standards]. 1989. Standards Method ofProximate Analysis of Coal and Coke, in Gaseous Fuels. Coal and Coke Section 5: 299 – 305.

Darmadjati, 1985. Strategi Pemuliaan TanamanPangan. Balai Penelitian dan PengembanganPertanian. Sukabumi

Saptoadi H. 2006. The Best Biobriquette Dimension and its Particle Size. The 2nd Joint International Conference on “Sustainable Energy and Environment (SEE 2006)”21-23 November 2006. Bangkok.

[VE] Västernorrland Energikontor. 2006. Renewable Energy in Västernorrland. http://www.energi kontoret.nu//. [22 Desember 2006].

Wahyuni, T., Anissah, U. dan Zulkarnain, R. 2010.Pemanfaatan Hasil Samping Biji Nyamplung menjadi Biopellet sebagai Bahan Bakar Pengganti Minyak Tanah di Kawasan Pesisir. Kementerian Kelautan dan Perikanan. Jakarta

Wirakartakusumah, A. 1989. Prinsip Teknik Pangan. Bogor: PAU Pangan dan Gizi, Institut Pertanian Bogor.

Yamada K, M. Kanada, Q. Wang, K. Sakamoto, I. Uchiyama, T. Mizoguchi dan Y. Zhou. 2005. Utility of Coal-Biomass Briquette for Remediation of Indoor Air Pollution Caused by Coal Burning in Rural Area, in China. Proceedings: Indoor Air 2005-3671.

Zamirza, F. 2009. Biopellet dari Bungkil Jarak Pagar (Jahtropa curcas L.) dengan Penambahan Sludge dan Perekat Tapioka. Fakultas Teknologi Pertanian, Institut Pertanian Bogor. Bogor


Refbacks

  • There are currently no refbacks.