Usulan Perbaikan Tata Letak Fasilitas Produksi Kedelai Goreng dengan Metode BLOCPLAN dan CORELAP (Studi Kasus pada UKM MMM di Gading Kulon, Malang)

Danang Triagus Setiyawan, Dalliya Hadlirotul Quddsiyah, Siti Asmaul Mustaniroh

Abstract


Abstrak

UKM MMM adalah salah satu UKM berkembang di Kabupaten Malang yang memiliki produk unggulan kedelai goreng dengan kapasitas produksi 12 kuintal/minggu. Permasalahan yang muncul pada UKM MMM diakibatkan terlalu besarnya penggunaan luas area pada proses pendinginan kedelai goreng yaitu 19,063 m2 dari luas total area produksi 83,6 m2. Hal ini menyebabkan aliran bahan semakin panjang, penanganan bahan yang tidak tepat serta perpindahan alat dan mesin produksi yang dilakukan setiap pergantian proses dapat mengakibatkan kerusakan pada mesin. Selain itu, penggunaan area yang berlebih untuk proses pendinginan menimbulkan rasa tidak nyaman pada tenaga kerja terutama pada saat melakukan pemindahan bahan dari proses satu ke proses yang lainnya dan dapat menimbulkan kecelakaan kerja seperti tumpahnya bahan atau produk jadi yang dibawa oleh pekerja. Metode yang dapat digunakan untuk melakukan perbaikan tata letak fasilitas pada UKM MMM adalah BLOCPLAN dan CORELAP (Computerized Relationship Layout Planning). Hasil dari penelitian didapat bahwa usulan tata letak dengan menggunakan metode BLOCPLAN dipilih sebagai tata letak usulan karena memiliki efisiensi sebesar 52,70% dengan OMH pertahun Rp 2.384.981. Sedangkan tata letak menggunakan metode CORELAP memiliki efisiensi sebesar 31,35% dengan OMH pertahun sebesar Rp 3.461.765.

Kata kunci: ARC, BLOCPLAN, CORELAP, material handling, tata letak

 

Abstract

MMM is one of the growing SME located in Malang, producing fried soybean with a capacity of 12 quintals per week. Unfortunately, it is discovered that MMM occupies an overly large area to operate its production. While the industry only requires 19.063 m2 for the fried soybean’s cooling process, the area provides 83,6mto occupy. This resulted on longer ingredients distribution track, incompatibility materials treatment, and higher risk of damaged production machines and equipment. In addition, the overly large production area hampers the workers while distributing the ingredients from one place to another. This obstruction can possibly increase the risk of work accidents during the production process, for instance, failure in distributing material or even finished products. Among the recommended methods, BLOCPLAN and CORELAP (Computerized Relationship Layout Planning) are considered as the most suitable methods to improve the MMM’s area layout. Based on this research’s findings, BLOCPLAN is approved to be the most applicable method to improve the MMM’s area layout with an efficiency percentage of 52.70% and OMH per year Rp2.384.981. Meanwhile, CORELAP can only show an efficiency percentage of 31.35% with OMH per year as much as Rp 3.461.765.

Keywords: ARC, BLOCPLAN, CORELAP, material handling, layout design


Keywords


ARC; BLOCPLAN; CORELAP; material handling; layout design

Full Text:

PDF

References


Gunawan, J.W., Octavia,T. dan Felecia. (2015). Perancangan Tata Letak Fasilitas pada PT. Lima Jaya. Jurnal Titra. 3(2): 195-202.

Hadiguna, R. A., dan Setiawan, H. (2008). Tata Letak Pabrik. Yogyakarta: ANDI.

Heragu, S. (2007). Facilities Design. Boston: PWS Publishing Company.

Kartika, I.M. 2014. Perancangan Tata Letak Area Produksi dengan Menggunakan Metode ARC pada CV Gading Putih Di Semarang. Jurnal Ilmiah Mahasiswa Universitas Surabaya. 3(1): 1-18.

Ningtyas, A.N., Choiri, M. dan Wifqi, A. (2015). Perancangan Ulang Tata Letak Fasilitas Produksi dengan Metode Grafik dan Craft Untuk Minimasi Ongkos Material Handling. Jurnal Rekayasa dan Manajemen Sistem Industri. 3(3): 493-504.

Nurhasanah, N. dan Simawang, B.P. (2013). Perbaikan Rancangan Tata Letak Lantai Produksi di CV. XYZ. Jurnal Al-Azhar Indonesia Seri Sains dan Teknologi. 2(2): 81-90.

Qoriyana, F., Mustofa, F.H. dan Susy, S. (2013). Rancangan Tata Letak Fasilitas Bagian Produksi pada CV. VISA INSAN MADANI. Jurnal Online Teknik Industri Itenas. 1(3): 1-13.

Siregar, R.M., Sukatendel, D., dan Ukurta Tarigan. (2013). Perancangan Ulang Tata letak Fasilitas Produksi dengan Menerapkan Algoritma Blocplan dan Algoritma CORELAP Pada PT. XYZ. Jurnal Teknik Industri FT USU. 1(1): 35-44.

Pailin, D.,B. (2013). Usulan Perbaikan Tata Letak Lantai Produksi Menggunakan Algoritma CRAFT dalam Meminimumkan Ongkos Material Handling dan Total Momen Jarak Perpindahan (Studi Kasus PT. Grand Kartect Jakarta). Jurnal Metris. 14(2): 73-82.

Susetyo, J., Simanjuntak, R.A. dan Ramos, J.M. (2010). Perancangan Ulang Tata Letak Fasilitas Produksi dengan Pendekatan Group Technology dan Algoritma BLOCPLAN untuk Meminimasi Ongkos Material Handling. Jurnal Teknologi. 3(1): 75-84.

Vaidya, R. D., Shende, P. N., N. A. Ansari and S. M. Sorte. (2013). Analysis Plant Layout for Effective Production. International Journal of Engineering and Advanced Technology (IJEAT). 2(3): 500-504.

Widodo, M. E., (2006). Usulan Rancang Ulang Tata Letak Fasilitas dengan Menggunakan Algoritma Blocplan pada Bagian Produksi. Proseding Seminar Nasional Ergonomi K3 2006, hal: 1-9. Surabaya: ITS.

Winarno, H. (2015). Analisis Tata Letak Fasilitas Ruang Fakultas Teknik Universitas Serang Raya dengan Menggunakan Metode Activity Relationship Chart (ARC). Prosiding Seminar Nasional Sains dan Teknologi 2015, hal 1-10. Jakarta: Universitas Muhammadiyah Jakarta.




https://doi.org/10.21776/ub.industria.2017.006.01.7

Refbacks

  • There are currently no refbacks.